Promo! Like Facebook Page kami dan Dapatkan kesempatan untuk memenangkan Undian Berhadiah Menarik

Klik di sini

Sabtu, 05 April 2014

KEHIDUPAN MANUSIA SETELAH MATI

Pada hakekatnya, hidup di dunia ini hanyalah sebuah antrian panjang menuju pada kehidupan akhirat yang abadi. Sedangkan akhirat hanya bisa dicapai melalui pintu kematian. Namun jenis antrian yang satu ini saya yakin,
tak ada seorangpun yang senang mendapat gilirannya. Bahkan kalau mungkin dihindari sejauh-jauhnya.

Kalau jenis antrian yang lain orang ramai-ramai ingin mendapatkan tempat terdepan. Antri karcis, antri sembako,
antri berobat, apalagi antri untuk mengambil uang maka setiap orang pasti senang sekali ketika gilirannya dipanggil. Lega rasanya ketika telah berada di barisan paling depan. Namun dalam antri menuju ajal, tak seorangpun ingin berada di barisan terdepan. Pasti, kalau boleh memilih yang belakangan saja.
Bagaimanapun, ajal tak akan pernah bisa dihindari, sebab waktunya telah ditetapkan Allah dan tak bisa diubah lagi. Kita ini hanyalah sekelompok manusia yang sedang mengalami antrian panjang. Menunggu saatnya berada di barisan terdepan. Yang lebih dulu dipanggil bukan mereka yang sudah tua usia. Banyak orang muda segar bugar malah mendahului yang tua. Bahkan bayi yang baru lahir malah berangkat lebih dahulu. Sedangkan manusia tidak tahu sudah di baris terdepan atau di barisan yang keberapa. Tak ada yang mengetahui waktu kematian seseorang selain Allah.

Dalam antrian yang satu ini, semua orang boleh keluar dari jalur antrian untuk melakukan apa saja dan berbuat apa saja sampai tiba saatnya mereka dipanggil. Sebab nomor panggilan sudah didapat sebelumnya, persis seperti kalau orang antri berobat di rumah sakit. Bila sudah sampai nomornya dipanggil, saat itulah orang akan langsung menghadap tanpa bisa menghindar lagi.

Allah berfirman : “…Setiap yang berjiwa pasti merasakan mati…” (QS. Ali Imran : 185)

Demikian pula dengan dunia beserta seluruh isinya, planet-planet dan seluruh semesta yang telah diciptakan Allah tak ada yang kekal. Semuanya pasti mengalami kehancuran, pada saatnya akan musnah.

Firman Allah : “Segenap apa yang dibumi akan musnah, sedangkan Dzat Tuhanmu akan tetap kekal selamanya. Yang penuh dengan Kebesaran dan Kemuliaan” (QS. Ar Rahman : 26-27).


Hanya Allah, Sang Maha Pencipta saja yang tidak pernah berada dalam baris antrian. Allah kekal dan abadi,
tidak akan musnah ditelan masa. Allah yang mematikan, Allah pula yang menghidupkan atau membangkitkan seluruh makhluk setelah hari akhir nanti.Allah Maha Hidup, Menghidupkan dan Menghidupi seluruh makhluk yang diciptakannya. Demikian pula sebaliknya, Allah yang memanggil setiap manusia untuk menghadap pada-Nya.

Setiap manusia pasti merasakan dan akan mengalaminya. Kalaupun belum sampai saatnya, paling tidak kita akan merasakan kehilangan orang yang dicintai. Orang yang telah bersama kita sekian waktu. Orang yang telah membesarkan dan memelihara kita. Orangtua, saudara, sahabat, tetangga, keluarga dan yang lainnya. Kita pasti akan merasakan kehilangan mereka semua. Tinggal antriannya saja lebih dulu mana, mereka atau kita sendiri yang berada di barisan terdepan.

Tak ada yang bisa menghindar dari hal itu. Ketentuan Allah mutlak dan tak bisa ditawar-tawar.
Yang tetap kekal dan abadi hanyalah Dzat Allah semata....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar