Memanipulasi Pikiran Pelanggan Ketika Menunggu Antrian

Hipnotis adalah teknik untuk memanipulasi pikiran/alam bawah sadar manusia sehingga secara tidak sadar dia melakukan apa yang diinstruksikan oleh yang menghipnotisnya. Coba anda bayangkan jika hal ini bisa anda terapkan pada pelanggan anda ketika menunggu antrian, tanpa sadar mereka betah berlama-lama menunggu giliran dan bahkan sampai merekomendasikan instansi/usaha anda ke orang lain. Tentu saja anda tidak perlu bersusah-susah menggunakan hipnotis yang sesungguhnya yang sampai membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajarinya.Yang harus anda lakukan hanyalah lebih memahami konsumen anda, pahami apa yang dipikirkan pelanggan ketika mengantri. Mungkin anda berpikir jika kondisi ruang tunggu yang kondusif dan nyaman bisa membuat pelanggan betah berlama-lama untuk mengantri. Tapi ternyata kenyataan berbanding terbalik, masih banyak yang merasa bosan, tidak betah dan memilih putar balik dan pulang atau menuju ke tempat lain. Lalu apa saja yang sebenarnya pelanggan pikirkan ketika menunggu antrian? Beberapa diantaranya adalah:

• Waktu menunggu yang kosong terasa lebih lama dibandingkan waktu yang terisi dengan aktifitas.

Pelanggan akan merasa bosan jika hanya menunggu dan tidak melakukan apa-apa.Siasati dengan menyediakan bacaan seperti majalah/koran atau tayangan televisi. Untuk lebih mengenalkan brand anda kepada pelanggan, anda juga bisa menggunakan Digital Signage/TV multimedia. Selain dapat digunakan untuk menayangkan siaran televisi, Digital Signage juga mampu menayangkan running text, slide show, flash, gambar untuk promo/berita dan video Company Profile instansi/perusahaan anda.

• Mengantri sendirian akan terasa lebih lama dibandingkan dengan mengantri dengan kelompok.

Sejatinya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Terapkan ruang tunggu yang luas dan tempat duduk yang berdekatan. Meskipun mungkin di instansi/perusahaan anda kunjungan pelanggan masih belum terlalu ramai, setidaknya pastikan staff anda ramah dan supel. Interaksi akan membuat mereka merasa nyaman dan dapat mengisi kekosongan waktu mereka sambil menunggu. Bonusnya, ada kalanya tanpa sadar pelanggan lama merekomendasikan instansi/perusahaan anda kepada pelanggan baru/yang jarang berkunjung.

• Kegelisahan karena aktivitas menunggu dengan ketidak-pastian akan terasa lebih lama dibandingkan dengan aktivitas menunggu yang dibarengi dengan kepastian.

Sistem antrian yang membingungkan seperti loket tanpa papan keterangan dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan membuat pelanggan anda kabur. Pastikan pelanggan dengan mudah mengetahui arah mana yang dituju agar tidak terjadi kekeliruan dan kekecewaan. Salah satu contohnya adalah dengan penggunaan karcis nomor antrian yang tercetak dengan perkiraan waktu tunggu dan nama serta nomor loket yang dituju.

• Antrian yang tidak adil akan terasa lebih lama dibandingkan dengan antrian yang sistematis dan adil.

Bayangkan jika anda sedang ada dalam antrian kemudian tiba-tiba ada seorang yang datang belakangan kemudian menyela atau malah dipersilahkan oleh petugas untuk dilayani duluan. Tentunya anda, atau bahkan semua yang sedang mengantri akan kecewa dan melakukan protes bukan? Hindari hal ini dengan merancang sistem antrian yang lebih tertata dan adil untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Gunakan kupon nomor antrian atau Mesin Antrian Otomatis agar pelanggan merasa nyaman dan diperlakukan secara adil.

• Semakin besar value yang ditawarkan oleh suatu jasa, pelanggan akan bersedia mengantri lebih lama.

Pelanggan dengan sukarela menunggu jika mereka merasa puas atau membutuhkan layanan di tempat anda. Kinerja staff/petugas yang melayani dengan sigap, cepat dan tanggap adalah faktor lainnya. Pelayanan yang terlihat santai dan kurang serius akan sangat mengecewakan pelanggan dan menghilangkan alasan mereka untuk menunggu. Penggunaan Mesin Antrian Otomatis secara tidak langsung dapat memperlihatkan kesungguhan instansi/perusahaan anda dalam melayani pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi kinerja staff/petugas anda.